Kamis, 13 Maret 2008

POTRET PENDIDIKAN KITA......SANGAT AMAT MEMPRIHATINKAN

Sudah sekitar 2 minggu ini saya mengerjakan proyek survey mengenai biaya pendidikan di kota surabaya. Program ini adalah dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pemkot Surabaya. Maka saya harus 'blusukan' ke SD, SMP dan SMA terutama di wilayah kecamatan tegalsari dan bubutan. Saya harus mewawancarai para kepala sekolah baik negeri maupun swasta mengenai kondisi pendidikan dan biaya pendidikan yang ada di sekolah-sekolah tersebut.
Ternyata kondisinya amat memprihatinkan dan ironis sekali, terutama sekolah-sekolah swasta. Walaupun pemerintah kota mencanangkan pendidikan Gratis,tapi itu justru membuat pendidikan semakin carut-marut. Di SD negeri .....sumber biaya pendidikan hampir sebagian besar dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS).BOS ini terbagi 2, yakni BOS-Nasional dari pemerintah pusat dan BOS- Daerah dari pemerintah kota. Dan BOS ini datangnya seringkali terlambat, terutamaBOS-DA. Saat ini saja BOS-DA terlambat 3 bulan,yang sebelumnya terlambat 6 bulan. Sedangkan BOS-NAS biasanya terlambat 1 bulan. Bayangkan ....padahal operasional sekolah harus jalan terus. Sehingga para kepala sekolah itu terpaksa harus cari hutang-an terlebih dahulu untuk menutup biaya operasional sekolah.Tidak jarang pula, harus mengeluarkan dana dari kantong pribadinya terlebih dahulu untuk menutup biaya listik, telepon dan air yang setiap bulannya harus tetap dibayar. Selain itu, gaji guru honor juga harus tetap dibayar walaupun BOS-DA terlambat.
Dan nasib guru honor ini juga bener2 memprihatinkan sekali....bayangkan cuma digaji 100rb, ada yang 150 rb...per bulan. Itupun ada yang harus masuk tiap hari karena menjadi guru kelas. Lalu bagaimana kualitas pendidikan kita bisa maju.........
Padahal pendidikan adalah tumpuan masa depan bangsa.

Saya bahkan pernah menemui kepala sekolah SD Swasta gajinya cuma 250 ribu per bulan, bahkan ada yang 75 ribu per bulan....Masya Allah...
Kemudian belum gedungnya.....saya pernah ditunjukkan bagaimana kondisi atapnya yang bocor..yg jika hujan....airnya menetes ke bukunya anak-anak, bahkan ada pula yang ambruk.......
tp sekolah tidak punya dana untuk memperbaiki itu semua. Ketika mengajukan ke pemkot, gak ada realisasi.

Dan keadaan sekarang ini dimana di iklan TV banyak dipublikasikan mengenai pendidikan gratis...maka yang ada dikepala wali murid adalah gratis...gratis...gratis... sehingga ketika diminta partisipasi oleh sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan,banyak orang tua wali murid yang menolak.
padahal.....kalo dihitung2...sebenarnya biaya pendidikan dari BOS masih kurang terutama bagi yang jumlah muridnya sedikit....
karena dapatnya biaya pendidikan adalah 31.500 (standar biaya per siswa SD) dikalikan jumlah total murid. SehinggaSD yang muridnya diatas 250 masih lumayan....tp yg dibawah itu....hampir pasti minim dg fasilitas...

Selain itu,banyak sekali murid-murid yang tidak mampu beli buku.....sedangkan buku dari BOS yang sudah turun baru 2.....


Yah begitulah kondisi pendidikan kita......