Selasa, 13 Mei 2008

UJIAN TUHAN

Setiap manusia pasti menerima ujian. Kedatangan ujian itu bisa kapan saja hadir dalam kehidupan kita. Bentuk dan macamnya ujian itu bisa sangat bervariasi. Bisa saja ujian dalam hal rezeki, bisa juga ujian itu dalam hal jodoh, dalam pekerjaan, orang tua, istri, anak, suami dan masih banyak macamnya. Semuanya dikembalikan kepada manusia bagaimana harus menyikapinya. Ada yang stres menghadapi ujian. Ada pula yang kemudian berserah diri kepada Allah SWT sambil meyakini bahwa semuanya datang dari Allah dan akan kembali kepadaNya.
Lari kemanapun kita, pasti akan menemui ujian itu. Itulah hidup. Bukan hidup kalau tidak ada ujian. Dengan ujian, kita bisa mengerahkan segala kemampuan dan potensi diri kita dalam hal menyelesaikan soal-soal ujian yang diberikan kepada kita. Tetapi, ujian kehidupan tidaklah linear seperti ujian di bangku sekolah.
Tidak semua orang bisa mengambil pelajaran dari ujian yang diberikan kepadanya. Namun, disetiap ujian pasti tersimpan hikmah. Hal inilah yang mahal harganya.
Maka kembalilah kepada Allah SWT, sebagai Penggenggam Ujian ......Dia-lah yang memberi ujian sekaligus Dia juga yang mempunyai jawaban atas ujian-ujian terhadap kita. Allah Maha Pemberi solusi. Tergantung kita mau bermunajat untuk memohon petunjuk atau tidak.
Allah Maha Penyayang kepada hamba-hambaNya.
Allah tidak akan memberikan beban melebihi kemampuan hambaNya.
Dan Allah lebih tahu diri kita daripada kita sendiri.
Jika kita diberi ujian, maka bersabarlah. Dibalik kesulitan selalu ada kemudahan.
Setiap kesulitan diapit oleh dua kemudahan.
Jadi jangan berputus asa atas rahmat Tuhan.

REZEKI

Pada setiap orang pasti akan muncul kekhawatiran perihal rezeki. Memang hal ini telah disebutkan dalam Al Quran. Siapapun orangnya, apapun jabatannya, berapapun gajinya pasti masih akan dipusingkan oleh kekhawatiran-kekhawatiran mengenai rezeki. Itulah mengapa di negeri ini terjadi korupsi besar-besaran. Padahal yang melakukan korupsi itu bukan orang-orang miskin, melainkan justru orang-orang kaya yang punya pangkat, jabatan dan kedudukan. Saya tidak tahu apakah korupsi ini terjadi karena keserakahan ataukah kekurangan. Kalau yang melakukan orang-orang miskin, biasanya karena faktor kekurangan. Namun jika pelakunya adalah pejabat berdasi, biasanya karena faktor keserakahan.
Memang Allah SWT telah menyatakan di dalam Al Quran bahwa Barang siapa yang bertakwa kepada Allah SWT, maka akan diberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Selain itu, Allah SWT juga akan memberikan jalan keluar atas segala kesulitan dan persoalan. Namun, memang dibutuhkan keyakinan yang luar biasa kepada janji Allah SWT ini, dan itulah yang dinamakan ketakwaan. Tidak semua orang mempunyai keyakinan yang seperti itu. Kalaupun ada orang yang mempunyai keyakinan tersebut, pasti akan mengalami pasang-surut keyakinan. Kadang sangat yakin, namun di saat lain keyakinan itu turun. Hal ini disebabkan ujian-ujian yang muncul ditengah kehidupan.
Padahal kalau kita mau bercermin pada kejadian-kejadian masa lalu kehidupan kita, sesungguhnya Allah SWT seringkali menolong kita pada saat-saat terjepit dan kritis ketika kita bersedia meminta pertolongan Allah SWT. Namun seringkali kita tidak menyadari bahwa itu pertolongan Allah SWT, kita menyangkanya sebagai faktor kebetulan. Padahal faktor kebetulan tidak ada dalam kehidupan ini, karena setiap kejadian pastilah atas ijin dan perkenan Allah SWT. Jatuhnya air hujan dari langit pasti atas perkenan Allah SWT. Karena semua yang ada di langit dan bumi sesungguhnya ada dalam genggaman Allah SWT.
Dan solusi dari Allah SWT tidak selalu harus sesuai dengan keinginan dan jalan pikiran kita. Termasuk juga belum tentu sesuai dengan hukum-hukum yang diciptakan manusia. Karena pertolongan Allah SWT tidak terikat dengan hukum-hukum kemanusiaan. Itulah mengapa pertolongan Allah SWT seringkali tidak masuk akal bagi manusia. Padahal bagi Allah SWT tidak ada yang mustahil untuk terjadi.

Senin, 05 Mei 2008

DOA

Ud'uuni astajiblakum. Berdoalah kepadaKu, Niscaya pasti Aku kabulkan. Begitulah firman Allah berbunyi. Seringkali kita (termasuk saya) merasa bahwa doa kita kok tidak terkabul ya. Padahal kita sudah berdoa setiap hari sampai terkadang kita merasa bosan. Namun kalau kita peka dan jeli sesungguhnya semua doa kita akan dikabulkan oleh Allah SWT. Namun waktunya saja yang sering tidak sesuai harapan dan keinginan kita. Karena Allah lebih tahu kapan waktu yang tepat untuk kita, lebih tahu dari kita sendiri. Karena sesungguhnya Allah Maha Tahu atas segala kebutuhan hamba-hambaNya.
Atau barangkali kita kurang yakin pada saat memanjatkan doa. Padahal keyakinan bagaikan busur panah. Semakin tajam dan kuat keyakinan kita, maka makin tajam pula busur doa kita. Ana Innadzonni abdibihi. Allah tergantung persangkaan hambaNya. Jika kita yakin Allah mengabulkan doa kita, maka doa kita akan terkabul. Faktor lain adalah waktu. Allah mempunyai waktu-waktu yang khusus dan istimewa. Terutama pada 1/3 malam terakhir.